Inilah Cara Memilih Pemimpin dalam Islam: Kriteria dan Tanggung Jawab

Diposkan oleh On 5:02 PM

Memilih Pemimpin dalam Islam: Kriteria dan Tanggung Jawab

Islam memberikan pedoman yang jelas terkait pemilihan pemimpin atau kepala negara. Proses memilih pemimpin dalam Islam tidak hanya berkaitan dengan kualifikasi pribadi, tetapi juga dengan integritas moral dan tanggung jawab terhadap umat. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan beberapa kriteria yang diutamakan dalam memilih pemimpin menurut ajaran Islam.

1. Iman dan Ketaqwaan: Pemimpin yang diinginkan dalam Islam haruslah orang yang memiliki iman yang kuat kepada Allah SWT dan ketaqwaan. Mereka harus berkomitmen untuk menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan ajaran agama Islam.

2. Integritas dan Keadilan: Keadilan adalah salah satu prinsip utama dalam Islam. Seorang pemimpin yang adil dianggap memiliki integritas moral yang tinggi. Mereka harus memperlakukan semua warganya dengan adil tanpa memandang suku, agama, atau status sosial.

3. Kemampuan dan Kepemimpinan: Seorang pemimpin dalam Islam sebaiknya memiliki kemampuan dan kepemimpinan yang baik. Mereka harus mampu mengambil keputusan yang bijaksana, memimpin dengan contoh yang baik, dan memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah dengan adil.

4. Kepedulian terhadap Umat: Pemimpin yang diinginkan dalam Islam adalah mereka yang memiliki kepedulian dan empati terhadap umatnya. Mereka harus memahami kebutuhan dan aspirasi umat serta berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut sejauh mungkin.

5. Transparansi dan Akuntabilitas: Islam mendorong transparansi dalam pemerintahan dan menekankan pentingnya akuntabilitas. Seorang pemimpin harus bersedia membuka informasi kepada publik dan siap dipertanggungjawabkan atas keputusan-keputusan yang diambilnya.

6. Konsultasi (Syura): Konsep syura, atau konsultasi, sangat penting dalam Islam. Seorang pemimpin harus bersedia untuk mendengarkan masukan dan saran dari para ahli atau masyarakat sebelum mengambil keputusan penting.

7. Mendidik dan Membimbing: Seorang pemimpin dalam Islam tidak hanya bertanggung jawab untuk memimpin, tetapi juga untuk mendidik dan membimbing umat. Mereka harus berperan sebagai teladan dalam hal moral dan agama.

8. Kesetiaan terhadap Prinsip Islam: Pemimpin yang diinginkan dalam Islam harus setia terhadap prinsip-prinsip Islam. Mereka tidak boleh tergoda oleh kekuasaan atau harta benda dunia sehingga mengorbankan prinsip-prinsip agama.

Tanggung Jawab Masyarakat: Dalam Islam, memilih pemimpin bukanlah tanggung jawab yang hanya dimiliki oleh elite atau golongan tertentu, melainkan tanggung jawab seluruh masyarakat. Masyarakat harus secara aktif terlibat dalam proses pemilihan pemimpin dengan memilih individu yang memenuhi kriteria-kriteria Islam.

Dengan mendasarkan pemilihan pemimpin pada kriteria-kriteria yang dijelaskan di atas, umat Islam diharapkan dapat memiliki pemimpin yang dapat memberikan kepemimpinan yang adil, bertanggung jawab, dan sesuai dengan nilai-nilai agama Islam.

Lirik Lagu Sholawat Ummi ( Teks Arab )

Diposkan oleh On 4:18 PM

 


Teks lagu arab judulnya Ummi, Menggali Kedalaman Hati dengan "Ummi": Cinta kepada Ibu


Musik memiliki kekuatan untuk merentangkan batas-batas emosi, dan salah satu lagu yang berhasil menggambarkan kehangatan, cinta, dan pengorbanan adalah "Ummi." Dalam setiap nadanya, lagu ini menjadi simbol rasa kasih sayang kepada seorang ibu. Mari kita telusuri keindahan lirik dan melodi yang merangkul perasaan batin dengan lagu yang penuh makna ini.

Lirik yang Menggugah Perasaan

"Ummi," yang berarti "Ibu" dalam bahasa Arab, menyentuh hati pendengarnya melalui lirik yang sederhana namun sarat makna. Kata-kata yang diucapkan dalam lagu ini menciptakan gambaran tentang sosok seorang ibu yang penuh pengorbanan, penuh kasih sayang, dan menjadi pelindung sepanjang hidup. Setiap baitnya membawa pendengar untuk merenung tentang peranan luar biasa yang dimainkan oleh seorang ibu dalam kehidupan.

Melodi yang Menyentuh Hati

Melodi lagu "Ummi" sendiri juga memiliki daya magis. Dengan nuansa musik yang lembut, lagu ini mampu menciptakan atmosfer emosional yang khusyuk dan penuh rasa syukur. Instrumen yang digunakan dengan bijak memperkuat kesan kelembutan dan kehangatan, seolah-olah mengajak kita memasuki dunia perasaan yang mendalam.

Sebuah Perjalanan Emosional

Lagu "Ummi" tidak hanya sekadar rentetan kata-kata dan melodi. Ia mengajak pendengarnya untuk menjalani perjalanan emosional yang menghubungkan hati dengan ikatan kasih seorang ibu. Setiap catatan nada dan setiap frasa lirik membawa kita pada sebuah kisah perjalanan hidup, di mana kasih sayang ibu menjadi pusatnya. Lagu ini bukan hanya sekadar lagu, melainkan pengalaman batin yang membangkitkan rasa syukur dan menggugah kebersamaan.

Merayakan Pengorbanan Ibu

"Ummi" juga berfungsi sebagai pernyataan cinta dan penghargaan terhadap pengorbanan seorang ibu. Dalam liriknya, kita mendapati pengakuan tentang segala hal yang telah dilakukan ibu, dari menyusui hingga mendidik, dari melindungi hingga mendoakan. Lagu ini menjadi medium ungkapan terima kasih dan rasa syukur terhadap sosok yang begitu besar peranannya dalam kehidupan setiap anak.

Kesimpulan: Sebuah Lagu yang Menguatkan Hubungan Emosional

"Ummi" bukanlah sekadar lagu; ia adalah peluk hangat yang memeluk hati dan pikiran. Dengan lirik yang mendalam dan melodi yang menyentuh, lagu ini mengajak kita merenung tentang makna cinta sejati dari seorang ibu. Melalui "Ummi," kita diingatkan akan keindahan hubungan keluarga dan kekuatan kasih sayang yang tak terukur. Sebuah karya seni yang berhasil menghadirkan kelembutan, kehangatan, dan keabadian cinta seorang ibu dalam bentuk yang penuh keindahan dan kedalaman.


 AMALKAN ILMU TERLEBIH DAHULU, BARU BERTUTUR

Diposkan oleh On 3:46 PM

Amalkan lmu terlebih dahulu sebelum bertutur, inilah judul yang tepat, dan bisa menjadi ilmu yang manfaat.

Sufyan Ats-Tsauri pernah berkata : "Jika engkau menjadi ilmuwan, janganlah suka menonjolkan diri".

Lebih lanjut beliau berkata : "Aku malu kepada اَللّهُ ﷻ, jika diriku mengajak orang lain berbuat baik, sementara diriku menjauhuinya. Akupun malu kepada اَللّهُ ﷻ jika aku mengajak menjauhi kejelekan, sedangkan diriku mendekatinya. Aku tidak mau menjadi pengajak, semetara diriku tidak pernah diajak. Aku tidak mau meminta orang lain mengamalkan ilmuku, sedangkan aku menyia- nyiakannya".

Beliau juga berkata : "Seorang alim akan benar-benar menjadi dokter agama, jika ilmunya tidak digunakan untuk kepentingan dunia. Jika seorang alim menggunakan ilmu agamanya untuk kesenangan dunia, dia adalah dokter yang sedang menghimpun berbagai penyakit dalam tubuhnya. Lantas, jika seorang dokter seluruh tubuhnya terserang penyakit, bagaimana dokter itu akan dapat mengobati orang lain?".

Jadi, selama Anda yakin tidak dapat mengamalkan apa yang Anda sampaikan, alangkah baiknya Anda tidak menyampaikannya kepada orang lain. Sebab perbuatan semacam itu akan menjadi bumerang bagi Anda kelak di kemudian hari. Amalkan terlebih dahulu apa yang akan Anda sampaikan, lalu baru bertutur.

والله اعلم بالصواب

Jantaro, Kamis, 04 Januari 2024, 22 Jumadil Akhir 1445 H

Dari ulasan YI ASFIHAN diatas bahwa kita bisa menjabarkannya sebagai berikut:

Amalkan Ilmu Terlebih Dahulu Sebelum Bertutur: Kunci Kebijaksanaan dalam Berbicara

Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi merupakan suatu hal yang tak terhindarkan. Berbicara adalah cara utama manusia untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan ide-ide. Namun, seringkali kita melupakan pentingnya meresapi dan mengamalkan ilmu sebelum membuka mulut untuk berbicara. Amalan ini bukan hanya menciptakan percakapan yang lebih bermakna, tetapi juga mencerminkan kebijaksanaan dalam menyampaikan kata-kata. Mari kita telusuri mengapa amalan ini penting dan bagaimana kita dapat mengintegrasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

1. Menjaga Kesopanan dan Etika

Mengamalkan ilmu sebelum berbicara adalah langkah awal untuk menjaga kesopanan dan etika dalam komunikasi. Ilmu di sini bukan hanya berarti pengetahuan akademis, tetapi juga pemahaman tentang konteks, budaya, dan nilai-nilai yang ada. Dengan memahami situasi dengan baik, kita dapat menghindari perkataan yang mungkin menyakiti perasaan orang lain atau tidak sesuai dengan norma sosial.

2. Menghindari Kesalahpahaman

Ilmu tentang topik yang dibicarakan membantu kita menghindari kesalahpahaman. Sebelum berbicara, penting untuk memahami dengan baik apa yang ingin kita sampaikan dan bagaimana pendengar kemungkinan besar akan memahaminya. Kesalahpahaman sering kali muncul ketika kita tidak cukup memahami konteks atau tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang subjek yang dibicarakan.

3. Meningkatkan Kredibilitas

Mengamalkan ilmu sebelum berbicara juga meningkatkan kredibilitas kita. Orang cenderung lebih mempercayai dan menghargai pendapat seseorang yang terlihat memiliki pengetahuan mendalam tentang topik yang dibicarakan. Kepercayaan seperti ini membangun dasar yang kuat untuk komunikasi yang efektif dan bermakna.

4. Membangun Hubungan yang Positif

Ilmu dan kebijaksanaan dalam berbicara adalah kunci untuk membangun hubungan yang positif. Dengan menghindari perkataan yang tidak bijaksana atau tanpa dasar pengetahuan, kita dapat memastikan bahwa interaksi kita dengan orang lain bersifat konstruktif dan membangun. Hal ini membantu menciptakan lingkungan sosial yang mendukung dan memperkuat hubungan antarindividu.

5. Menginspirasi dan Mendorong Pertumbuhan Pribadi

Berdasarkan ilmu yang mendalam, kita dapat berbicara dengan otoritas dan menginspirasi orang lain. Saat kita berbicara dengan pengetahuan yang kuat, orang lain cenderung melihat kita sebagai sumber inspirasi dan panutan. Selain itu, proses menggali ilmu sebelum berbicara juga merupakan bentuk pengembangan diri yang terus-menerus.

Penutup: Menjadikan Ilmu sebagai Fondasi Komunikasi

Amalkan ilmu terlebih dahulu sebelum bertutur adalah prinsip yang bisa membimbing kita menuju kebijaksanaan dalam berbicara. Ilmu bukan hanya sekadar pengetahuan faktual, melainkan pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri, orang lain, dan dunia sekitar. Dengan menjadikan ilmu sebagai fondasi komunikasi, kita dapat menciptakan interaksi yang bermakna, penuh rasa hormat, dan mendukung perkembangan positif bagi diri dan orang lain.

Lirik Lagu Alamate Anak Sholeh Teks Gambar

Diposkan oleh On 4:46 PM

 


Alamate anak Sholeh Iku papat

Alamate anak sholeh iku papat
Ba’dane mu’min anute ing syari’at​​​​​​​
Kang dihin lisane alus ngandikane
​​​​​​​Kapindo mulyaaken ing wong tuone

Yâ Rosûlallâh salâmun ‘alaik, yâ rofî’asy-syâni waddaroji

Athfatan yâ jîrotal ‘alami, yâ uhailal jûdi wal karomi


​​​​​​​Kapeng telu aseh ing bocah cilik –cilik
​​​​​​​Ugo marang sedulur gawe becik
​​​​​​​Kapeng papat ngamal anut ing ngilmune
​​​​​​​Dadi tanggung jawab ora ngawulane.

Yâ Rosûlallâh salâmun ‘alaik, yâ rofî’asy-syâni waddaroji

​​​​​​​‘Athfatan yâ jîrotal ‘alami, yâ uhailal jûdi wal karomi


Iku saking ngulomo, aweh pitutur alamate bocah ….
Ing kang dadi jujur
​​​​​​​Iku sakeh ngulomo aweh
pitutur alamte bocah….
Ing kang dadi jujur

Yâ Rosûlallâh salâmun ‘alaik, yâ rofî’asy-syâni waddaroji

​​​​​​​‘Athfatan yâ jîrotal ‘alami, yâ uhailal jûdi wal karomi


Mugo-mugo kito biso ngelampahi
​​​​​​​Dunyo akhirat nganemuhi billahi
​​​​​​​Mugo-mugo kito biso ngelampahi
​​​​​​​Dunyo akhirat tan nemu billahi

Lirik Lagu Sholawat Alkaunu Adhoa Minki - Azzahir

Diposkan oleh On 4:32 PM

 

Teks Sholawat Alkaunu adhoa minki makkah syarifah
hayyabina nas'a wanuqobbil ka'batal makhrusah

Teks sholawat ini memang prioritas untuk gambar teks bukan artikel, karena kebutuhan mendesak teman teman yang ingin mencari teks di internet dengan sangat mudah

Lirik Lagu SHolawat ALfa Sholallah

Diposkan oleh On 4:26 PM

 


Alfa SHolallah 'Ala Zainil Wujud
Man Sakan Thoyyibah Wakhoyyyam Fi Zaruut

Alfa Sholallah 'Ala Zainil Wujud,
Man Sakan Thoyyibah Wakhoyyam FI Zaruut

Yamuhaiminu ya Salamu Ya Salam, Arina Wajha Habibal FIl Manam
Waadim Rabbi Ya Allah Ya Rabbi.

Walana FIman Munadi Ya Salam 
Ghoira Thoha Mustofa AHlal Kirom

Rabbi Matti'na Bi dzikri Daiman,
Abadan Hatta ATa Nuzulul zaman

Rabbi anzilna Ya Allah Ya Rabbi

Privacy Policy

Diposkan oleh On 3:45 AM


Privacy Policy for Seni Budaya

At Seni Budaya, accessible from www,senibudaya.web.id, one of our main priorities is the privacy of our visitors. This Privacy Policy document contains types of information that is collected and recorded by Seni Budaya and how we use it.

If you have additional questions or require more information about our Privacy Policy, do not hesitate to contact us.

Log Files

Seni Budaya follows a standard procedure of using log files. These files log visitors when they visit websites. All hosting companies do this and a part of hosting services' analytics. The information collected by log files include internet protocol (IP) addresses, browser type, Internet Service Provider (ISP), date and time stamp, referring/exit pages, and possibly the number of clicks. These are not linked to any information that is personally identifiable. The purpose of the information is for analyzing trends, administering the site, tracking users' movement on the website, and gathering demographic information. Our Privacy Policy was created with the help of the Privacy Policy Generator.

Cookies and Web Beacons

Like any other website, Seni Budaya uses "cookies". These cookies are used to store information including visitors' preferences, and the pages on the website that the visitor accessed or visited. The information is used to optimize the users' experience by customizing our web page content based on visitors' browser type and/or other information.

For more general information on cookies, please read the "Cookies" article from the Privacy Policy Generator.

>>>>>>> parent of e1b9ab7 ([brands] Updated credits link)

Google DoubleClick DART Cookie

Google is one of a third-party vendor on our site. It also uses cookies, known as DART cookies, to serve ads to our site visitors based upon their visit to www.website.com and other sites on the internet. However, visitors may choose to decline the use of DART cookies by visiting the Google ad and content network Privacy Policy at the following URL – https://policies.google.com/technologies/ads

Privacy Policies

You may consult this list to find the Privacy Policy for each of the advertising partners of Seni Budaya.

Third-party ad servers or ad networks uses technologies like cookies, JavaScript, or Web Beacons that are used in their respective advertisements and links that appear on Seni Budaya, which are sent directly to users' browser. They automatically receive your IP address when this occurs. These technologies are used to measure the effectiveness of their advertising campaigns and/or to personalize the advertising content that you see on websites that you visit.

Note that Seni Budaya has no access to or control over these cookies that are used by third-party advertisers.

Third Party Privacy Policies

Seni Budaya's Privacy Policy does not apply to other advertisers or websites. Thus, we are advising you to consult the respective Privacy Policies of these third-party ad servers for more detailed information. It may include their practices and instructions about how to opt-out of certain options.

You can choose to disable cookies through your individual browser options. To know more detailed information about cookie management with specific web browsers, it can be found at the browsers' respective websites. What Are Cookies?

Children's Information

Another part of our priority is adding protection for children while using the internet. We encourage parents and guardians to observe, participate in, and/or monitor and guide their online activity.

Seni Budaya does not knowingly collect any Personal Identifiable Information from children under the age of 13. If you think that your child provided this kind of information on our website, we strongly encourage you to contact us immediately and we will do our best efforts to promptly remove such information from our records.

Online Privacy Policy Only

This Privacy Policy applies only to our online activities and is valid for visitors to our website with regards to the information that they shared and/or collect in Seni Budaya. This policy is not applicable to any information collected offline or via channels other than this website.

Consent

By using our website, you hereby consent to our Privacy Policy and agree to its Terms and Conditions.

Lirik Lagu Ya Ilahi Ya Ilahi

Diposkan oleh On 6:43 PM

 



اِلَهِى يَااِلَهِى إِنْ اَكُنْ اَخْطَأْتُ اَوْ جَاوَزْتُ قَدْرِ

فَاعْفُوْ عَنْ ذَنْبِى وَ اغْفِرْلِى خَطِيْأَتِى وَ وِزْرِىْ

وَاهْدِنِى لِلنُّوْرِ وَاشْرَحْ لِلْهُدَي وَالْحَقِّ صَدْرِىْ

Lirik Lagu Marhaban Ya Syahru Romdhon

Diposkan oleh On 10:22 PM

 Lirik Lagu 

Marhaban Ya Syahru Romdhon

Marhaban Ya syahru Romdhon marhaban syahru shiyaaam

Marhaban ya syahru Romdlon, marhaban syahrul qiyam

marhaban, marhaban, marhaban, marhaban, marhaban ya syahru romdlon

www.cintapustakaislam.web.id


Do'a Nisfu sya'ban

Diposkan oleh On 10:51 AM


Dalam do'a nisfu sya'ban terdapat hal-hal penting yang harus diketahui, mengapa demikian, karena setiap amalan yang bersifat ibadah maka boleh dilakukan. Berdoa itu kan meminta pada Allah, apa salahnya kita meminta pada sang Pencipta langit dan bumi. Berikut ini adalah do'a nisfu sya'ban:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى اللهُمَّ إِنِّيْ اللَّهُمَّ اِنِّى أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ وَ اْلمُعَافَاةَ الدَّائِمَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَة

Allaahumma innaka 'afuwwung- kariimung-tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii. Allaahumma innii asalukal 'afwa wal 'aafiyata wal mu'aafaataddi imati fiddiini waddunyaa wal aakhiroh.

Artinya:

"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Pemurah, Engkau suka memaafkan maka maafkanlah aku. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon maaf, afiyah, dan keselamatan yang terus-menerus dalam agama, dunia serta akhirat."


Kumpulan 10 Maqra dalam al Qur'an surat dan ayat serta penjelasanya secara singkat tentang arisan keluarga

Diposkan oleh On 10:59 AM



Berikut adalah 10 Maqra dalam al-Qur'an beserta surat dan ayatnya, serta penjelasan singkat tentang arisan keluarga:

  1. Surat Al-Baqarah ayat 215: "Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) apa yang mereka nafkahkan? Katakanlah: 'apa yang kamu nafkahkan baik kepada orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang miskin, dan musafir; dan apa yang kamu kerjakan dengan sebaik-baiknya, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui". (Ayat ini menunjukkan pentingnya membantu keluarga, baik itu orang tua, saudara kandung, atau kerabat lainnya dalam hal kebutuhan hidup. Salah satu bentuk membantu keluarga adalah dengan memberikan bantuan keuangan, termasuk melalui arisan keluarga).
  2. Surat Al-Israa ayat 26-27: "Berikanlah hak orang yang mempunyai haknya, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi setelah Allah membuatnya baik-baik saja. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan".  (Ayat ini menunjukkan bahwa sebagai umat manusia, kita memiliki tanggung jawab moral untuk membayar hutang atau hak-hak yang kita miliki pada orang lain. Dalam konteks arisan keluarga, jika kita sudah berjanji untuk membayar suatu jumlah uang sebagai bagian dari arisan, maka kita harus memenuhi kewajiban tersebut.)
  3. Surat Al-Hujurat ayat 10: "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat". (Ayat ini menunjukkan pentingnya persaudaraan dan kerukunan dalam Islam. Dalam konteks arisan keluarga, arisan dapat menjadi salah satu cara untuk mempererat hubungan keluarga dan menjaga kerukunan antara anggota keluarga).
  4. Surat An-Nahl ayat 90: "Sesungguhnya Allah memerintahkan keadilan, kebaikan dan memberi kepada kaum kerabat dan Allah melarang dari perbuatan keji, mungkar dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran".  (Ayat ini menunjukkan bahwa Allah memerintahkan kita untuk berbuat adil dan baik kepada keluarga. Arisan keluarga dapat menjadi salah satu bentuk kebaikan dan membantu keluarga dalam hal kebutuhan hidup).
  5. Surat Al-Maidah ayat 8: "Hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu berdiri teguh untuk Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa". (Ayat ini menunjukkan pentingnya berlaku adil dalam segala hal, termasuk dalam membantu keluarga. Dalam konteks arisan keluarga, semua anggota harus diperlakukan secara adil dan setiap anggota harus mendapatkan kesempatan yang sama sesuai haknya sesuai dengan aturan yang telah disepakati bersama).
  6. Surat An-Nisa ayat 36: "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri". (Ayat ini menunjukkan pentingnya berbuat baik kepada keluarga, kerabat, dan orang-orang yang membutuhkan. Arisan keluarga dapat menjadi salah satu cara untuk membantu keluarga yang membutuhkan).
  7. Surat Al-An'am ayat 151: "Katakanlah: 'Marilah aku bacakan kepada kamu apa yang diharamkan oleh Tuhanmu: janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun; berbuat baiklah kepada kedua orang tua, dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin, Kami akan memberi rizki kepada mereka dan kepada kamu. Janganlah kamu mendekati perbuatan keji, baik yang nampak maupun yang tersembunyi dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah melainkan dengan hak. Demikianlah Allah memerintahkan kepadamu agar kamu memahaminya".  (Ayat ini menunjukkan bahwa Allah memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada keluarga dan tidak membunuh anak-anak karena takut miskin. Arisan keluarga dapat menjadi salah satu cara untuk membantu keluarga yang membutuhkan dan mencegah terjadinya tindakan kekerasan atau tindakan yang merugikan keluarga).
  8. Surat Al-Hasyr ayat 9: "Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah iman sebelum mereka, mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka dan tidak merasa keinginan dalam hatinya terhadap apa yang diberikan kepada mereka, dan mereka lebih mengutamakan orang yang berhijrah daripada diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kekurangan. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung"
  9. Surat Al-Anfal ayat 75: "Dan orang-orang yang telah beriman kemudian berhijrah dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya, merekalah yang lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat kemenangan". (Ayat ini menunjukkan pentingnya berbuat baik dan berjihad di jalan Allah. Dalam konteks arisan keluarga, arisan dapat menjadi salah satu bentuk berjihad di jalan Allah dengan cara membantu keluarga yang membutuhkan).
  10. Surat Ali Imran ayat 92: "Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya". (Ayat ini menunjukkan pentingnya memberikan sedekah dan beramal sholeh. Dalam konteks arisan keluarga, arisan dapat menjadi salah satu cara untuk memberikan sedekah dan beramal sholeh dengan membantu keluarga yang membutuhkan).

Secara umum, arisan keluarga dapat menjadi salah satu bentuk kebaikan yang dianjurkan dalam agama Islam, dengan membantu keluarga yang membutuhkan dan mempererat hubungan persaudaraan. Namun, tentunya arisan keluarga juga harus dilakukan dengan tetap mematuhi aturan dan etika yang berlaku dalam Islam, seperti tidak melakukan riba dan tidak memaksakan diri untuk mengeluarkan uang yang tidak mampu.

Kumpulan 10 Maqra dalam al Qur'an surat dan ayat serta penjelasanya secara singkat tentang Fashion Show Secara Islami

Diposkan oleh On 10:45 AM


Berikut adalah 10 Maqra dalam al Qur'an beserta surat dan ayatnya:

  1. "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan" (Surat Al-'Alaq: 1). Ayat ini menunjukkan pentingnya mengingat Allah dalam segala hal yang dilakukan, termasuk dalam mode dan fashion.
  2. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah selain rumahmu sebelum memohon izin dan memberi salam kepada penghuninya" (Surat An-Nur: 27). Ayat ini mengajarkan sopan santun dan etika dalam berpakaian saat berkunjung ke rumah orang lain.
  3. "Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya" (Surat An-Nur: 31). Ayat ini menekankan pentingnya wanita Muslimah untuk berpakaian sopan dan tidak menampakkan aurat.
  4. "Dan hendaklah mereka tidak menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau hamba-hamba mereka, atau pelayan-pelayan yang mereka miliki, atau laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita" (Surat An-Nur: 31). Ayat ini menunjukkan siapa saja yang berhak melihat perhiasan dan aurat seorang wanita Muslimah.
  5. "Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik" (Surat Al-A'raf: 26). Ayat ini mengajarkan bahwa pakaian tidak hanya sebagai penutup aurat, tetapi juga sebagai perhiasan dan sebagai manifestasi dari taqwa atau kesalehan seseorang.
  6. "Dan janganlah kamu memandang rendah terhadap dirimu sendiri dan janganlah kamu berjalan di bumi dengan sombong. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi membanggakan diri" (Surat Luqman: 18). Ayat ini mengajarkan pentingnya untuk tidak sombong dan merendahkan diri dalam berpakaian.
  7. "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungan jawabnya" (Surat Al-Isra: 36). Ayat ini mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam mengikuti mode atau fashionyang tidak kita ketahui dengan baik, karena kita akan dimintai pertanggungjawaban atas setiap tindakan kita di hadapan Allah.
  8. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil teman-temanmu yang membuat agamamu menjadi olok-olokan dan permainan, di antara orang-orang yang diberikan Kitab sebelummu dan orang-orang yang kafir. Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman" (Surat Al-Maidah: 57). Ayat ini menegaskan pentingnya memilih teman dan lingkungan yang mendukung praktik Islam yang baik, termasuk dalam hal mode dan fashion.
  9. "Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (akibat)nya" (Surat Az-Zalzalah: 7-8). Ayat ini mengajarkan bahwa setiap tindakan kita, termasuk dalam hal mode dan fashion, akan memiliki akibat dan konsekuensi.
  10. "Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung" (Surat Ali Imran: 200). Ayat ini mengajarkan pentingnya untuk bersabar dalam menjalankan praktik Islam, termasuk dalam hal mode dan fashion yang sesuai dengan aturan syariat.

Dalam konteks fashion show secara Islami, sebaiknya dipastikan bahwa pakaian yang ditampilkan tetap sopan dan sesuai dengan aturan syariat, serta tidak menampilkan aurat dan perhiasan yang tidak pantas dilihat oleh orang lain. Selain itu, perlu diingat bahwa menjaga sopan santun dan etika dalam mode dan fashion merupakan bagian dari praktik Islam yang baik, dan hal ini harus selalu dijaga dan diingatkan.

Kumpulan Surah dan Ayat Al-Qur'an Tema Harlah Atau Hari UlangTahun

Diposkan oleh On 7:41 AM


Nanti sebelum dibaca dari yang sudah saya rekomendasikan pada anda maka cek dahulu mana yang paling cocok dalam acara yang bakal anda jalani, ini yang saya tuliskan hanya beberapa alternatif yang mungkin bisa dijadikan rujukan:

Berikut ini adalah maqro surah dan ayat dalam al-Qur'an Tema Harlah atau Hari Ulang Tahun

Tidak ada ayat atau hadis dalam Al-Qur'an yang secara khusus membahas tentang hari ulang tahun. Sebagaimana diketahui, ulang tahun dirayakan sebagai perayaan hari kelahiran seseorang, dan konsep perayaan ini tidak ditemukan dalam ajaran Islam. Namun, saya dapat memberikan beberapa ayat yang berkaitan dengan hari dan umur manusia:

1. "Dan Kami telah menetapkan bagi tiap-tiap umat ajal (yang sudah pasti), maka apabila telah datang ajal mereka, mereka tidak dapat berlambat sesaatpun dan tidak (pula) dapat mendahului." (QS. Al-A'raf: 34)

2. "Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kekuasaan Kami), kemudian Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang terang benderang, supaya kamu mencari karunia dari Tuhanmu dan agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu)." (QS. Al-Isra: 12)

3. "Dan Kami jadikan segala sesuatu hidup dan tidak ada yang Kami jadikan itu kecuali dengan ukuran (yang telah ditentukan). Dan tidaklah berlalu umur kamu dan tidak (pula) bertambah kecuali dengan ukuran (yang telah ditentukan)." (QS. Al-Furqan: 2-3)

4. "Katakanlah: 'Berjalanlah kamu di bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (Rasul-rasul).'" (QS. Al-An'am: 11)

5. "Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (mu) kuat sesudah kelemahan itu, kemudian Dia menjadikan kamu lemah dan tua (menjelang) hari tuamu, dan di antara kamu ada yang dimatikan lebih awal, dan supaya kamu mencapai waktu yang ditentukan (ajalmu) dan supaya kamu memahami (hikmah dan tujuan)mu." (QS. An-Nahl: 70)

6. "Dan Allah menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, kemudian Dia menjadikanmu sepasang laki-laki dan perempuan. Dan tidak ada sesuatu yang Allah ciptakan itu tidak ada tujuannya, yang demikian itu adalah anggapan orang-orang yang kafir saja." (QS. Ar-Rum: 20)

7. "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apa pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur." (QS. An-Nahl: 78)

8. "Dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mempunyai sesuatu pun (ilmu), dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur." (QS. Al-Nahl: 78)

9. "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya." (QS. Qaf: 16)

10. "Sesungguhnya umat yang terdahulu telah pergi, maka jadilah mereka pelajaran bagi orang-orang yang sesudah mereka, dan mereka adalah orang-orang yang merugi." (QS. Al-Mu'min: 6)


Dalam konteks umur dan kehidupan manusia, ayat-ayat di atas mengingatkan kita akan pentingnya menghargai setiap waktu yang telah diberikan oleh Allah dan berusaha memanfaatkannya sebaik mungkin untuk beribadah dan berbuat kebaikan. Ayat-ayat tersebut juga mengingatkan kita tentang kelemahan manusia dan bahwa kehidupan di dunia hanyalah sementara, sehingga kita harus selalu berusaha memperbaiki diri dan mempersiapkan diri untuk menghadapi akhirat.



Maqra Al-Qur'an Surah Dana Ayat dalam rangka Kegiatan Memulai Ujian Sekolah?

Diposkan oleh On 6:42 AM


Ayat dalam Al-Quran yang bisa dibaca saat memulai ujian sekolah, berikut adalah beberapa contoh ayat yang dapat Anda baca untuk menguatkan hati dan meredakan kecemasan:

  1. "Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan menciptakan baginya jalan keluar (dari kesulitan)." (QS. At-Talaq: 2-3)
  2. "Dan tidaklah ada suatu musibah pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (QS. Al-Hadid: 22)
  3. "Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah: 5-6)
  4. "Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah: 5-6)
Semoga ayat-ayat tersebut dapat membantu Anda merasa lebih tenang dan fokus saat menghadapi ujian. Namun, jangan lupa bahwa persiapan dan usaha yang cukup juga sangat penting untuk meraih hasil yang baik.

Penjelasan Masing-masing nomor diatas atau penjelasan masing-masing surah dan ayat diatas adalah sebagai berikut :

  1. Ayat pertama yang saya sebutkan adalah QS. At-Talaq: 2-3, yang artinya "Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan menciptakan baginya jalan keluar (dari kesulitan)". Ayat ini menyatakan bahwa orang yang bertakwa kepada Allah akan selalu diberikan jalan keluar oleh Allah, baik dalam kesulitan maupun dalam keadaan normal. Dengan membaca ayat ini, diharapkan Anda bisa merasa tenang dan yakin bahwa Allah akan membantu Anda melewati ujian.
  2. Ayat kedua yang saya sebutkan adalah QS. Al-Hadid: 22, yang artinya "Dan tidaklah ada suatu musibah pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." Ayat ini mengajarkan bahwa segala sesuatu yang terjadi di bumi telah tertulis dalam kitab Allah sebelum diciptakan, dan bahwa Allah mampu mengatasi segala kesulitan. Dengan membaca ayat ini, diharapkan Anda bisa merasa tenang dan percaya bahwa Allah akan membantu Anda melewati ujian dengan baik.
  3. Ayat ketiga yang saya sebutkan adalah QS. Al-Insyirah: 5-6, yang artinya "Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan." Ayat ini menyatakan bahwa bersamaan dengan setiap kesulitan, pasti ada kemudahan. Dengan membaca ayat ini, diharapkan Anda bisa merasa lebih optimis dan yakin bahwa segala kesulitan akan diiringi dengan kemudahan.
  4. Ayat keempat yang saya sebutkan juga adalah QS. Al-Insyirah: 5-6, yang artinya sama dengan ayat ketiga. Ayat ini ditekankan dua kali untuk menegaskan bahwa bersamaan dengan setiap kesulitan, pasti ada kemudahan. Dengan membaca ayat ini, diharapkan Anda bisa merasa lebih percaya diri dan yakin bahwa segala kesulitan akan dapat diatasi dengan baik.



Maqra Surah dan ayat Al Qur'an untuk rapat kerja

Diposkan oleh On 6:35 AM


Tidak ada surah atau ayat tertentu dalam Al-Quran yang secara khusus ditujukan untuk rapat kerja. Namun, sebagai alternatif, berikut adalah beberapa ayat dari Al-Quran yang dapat memberikan inspirasi dan motivasi untuk rapat kerja:

  1. "Dan bercocok tanamlah kamu di muka bumi itu, dan makanlah di sebagian dari rezeki-Nya, dan kepada-Nya-lah kamu (juga) dihidupkan (kembali)." (QS. Al-Baqarah: 22)
  2. Artinya: Bertani dan mengolah tanah adalah tugas manusia yang telah ditugaskan oleh Allah. Oleh karena itu, kita harus bekerja keras untuk mencari nafkah dan menciptakan nilai tambah bagi kehidupan manusia."Dan janganlah kamu merasa lelah dan tidak berharap (putus asa) dalam mencari rezeki dari Allah, karena sesungguhnya tidak ada yang merasa lelah dan tidak berharap (putus asa) dalam mencari rezeki dari Allah, kecuali orang yang kafir kepada-Nya." (QS. Fatir: 29)
  3. Artinya: Allah akan memberikan rezeki-Nya kepada siapa saja yang berusaha dan tidak merasa putus asa. Oleh karena itu, kita harus bekerja keras dan optimis dalam mencapai tujuan kita."Dan katakanlah: 'Berbuatlah sebaik-baiknya, niscaya Allah melihat amalmu itu, dan (juga) para malaikat (melihatnya).' (QS. Al-Mu'minun: 115)
  4. Artinya: Allah selalu melihat dan memperhatikan segala perbuatan kita. Oleh karena itu, kita harus melakukan pekerjaan dengan baik dan penuh tanggung jawab."Dan janganlah kamu lupa akan kebaikan di antara kamu. Sesungguhnya Allah melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Baqarah: 237)
  5. Artinya: Kita harus saling mengingatkan satu sama lain tentang kebaikan dan kewajiban kita dalam bekerja. Allah selalu melihat dan memperhatikan apa yang kita lakukan."Maka kerjakanlah (amal saleh) kamu itu (dengan sungguh-sungguh). Sesungguhnya barangsiapa yang menerima petunjuk, maka sesungguhnya dia menerima petunjuk untuk dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang sesat, maka sesungguhnya dia sesat terhadap dirinya sendiri. Dan tidaklah seorang yang memikul beban (dosa) orang lain." (QS. Al-Isra': 15) Artinya: Setiap orang bertanggung jawab atas perbuatan dan keputusannya sendiri. Oleh karena itu, kita harus melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab atas hasil kerja kita sendiri.