Pemberontakan ini sudah sering terjadi setelah sepeninggalnya Nabi Muhammad Sholallahu 'Alaihi Wasallam, sudah dipastikan pada zaman Nabi tidak ada pemberontakan terhadap pemerintahan yang sah, namun setelah sepeninggal Nabi yaitu kkholofahan dipimpin oleh abu baka Siddiq yang hanya menjabat kurang lebih 2,5 tahun. kemudian digantikan oleh Umar, Utsman dan ALi Karomallahu wajhah. Pada pemerintahan Utsman, Utsman terbunuh oleh orang mesir. Maka pada periode Ali Bin Abi Thallib pada masa itu tidak gegabah untuk menghakimi siapa yang membunuh Utsman, Beliau masih meneliti dan menyelidiki kematian utsman. Rakyat menunggu dan menunggu, namu Ali belum juga menemukan pelakunya. Wajar saja rakyat mulai menaruh curiga atas perilaku Ali, Jangan-jangan ALi lah yang membunuh Utsman, sehingga sampai sekarang belum juga mememukan pelakunya. Akhirnya timbul pemberontakan yang kemudian menantang ALi untuk berperang. Tentu saja perang ini bukan karena kufur dan tidak kufur. Perang ini hanyalah perbedaan ijtihad. Jadi yang terbunuh dalam perang Jamal dan Perang Sifin ini tidak ada yang masuk Neraka, Semuanya masuk SYurga, termasuk pentholan pasukan yang bernama Tolhah dan Zubair yang terbunuh saat melawan Pasukan ALi Bin Abi Thalib. Bahkan istri Nabi SIti Aisyah tertangkap hidup-hidup saat ikut menjadi pemimpin dalam perang tersebut. Setelah tertangkap, maka Ali bin Abi Thalib mengantarkan Tawanan Perang yang sekaligus Mertuanya itu menuju ke rumahnya. Begitu besar akhlaq Ali Terhadap Mertuanya, sekalipun penentang Ali bin Abi Thalib.
Pada perang Sifin yang dipimpin Muawiyah yang jumlah pasukan Ali jauh lebih kecil, yaitu 20 ribu, sedangkan pasukan Muawiyyah sekitar 80 ribu namun perang tersebut dimenangkan oleh Ali. Pemberontakan ini memang dalam tataran Ijtihad bukan melawan kekufuran. Oleh karena itu jangan salah persepsi atau pandangan terhadap Islam. Karena ini bukan perpecahan atau pemberontakan yang akan saya bahas kali ini.
Beda dengan pemberontakan G 30 S PKI ini adalah perusakan dan pembunuhan sejumlah petinggi Negara yang merupakan bahaya besar bagi ketahanan dan keamanan rakyat semesta. Ini merupakan hal yang perlu diwaspadai. Dulu ada juga ada pemberontakan DI TII yang dipimpin oleh Karto suwiryo termasuk kategori Bughoh alasannya memper yaitu menegakkan Islam Di Indonesia namun tidak sesuai dengan Dasar Negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila bukan Negara Islam. Yang kedua Masuk Kategori Khowarij, yaitu suatu kaum yang kufur, yang melakukan dosa besar, tidak jamaah kufur, ngrasani kufur, apapun pokoknya kufur, ini juga tidak baik dan harus diperangi. Kemudian yang selanjutnya adalah memerangi perampok. Perampok adalah orang yang mengambil harta secara paksa di jalan, membunuh dengan sengaja.
BAgaimana menghadapinya ?
Untuk Kategori Buhgoh maka jika berhadapan mementang maka harus diperangi, namun jika tidak maka dibiarkan. ini Juga harus ada persetujuan Imam yang ada di Negara tersebut, tidak asal tebas.
Untuk Kategori khowarij maka dia melawan baru kita lawan, jangan asal asalan. Jika harus memeranginya maka bunuh dengan cepat jangan disiksa.
Baik para pembaca setia Ravindra's Blog, kali ini saya cukupkan dulu, nanti jika ada kesalahan akan saya perbaiki, karena masih proses pembahasan bab tersebut.