Banyak orang yang bisa melantunkan lagu dengan judul Lir Ilir Karya Kanjeng Sunan Kalijogo, dalam penyebaran agama islam ditanah jawa beliau dengan gaya khas kejawennya berusaha memasukkan ajaran-ajaran islam melalui berbagai media. Salah satunya adalah lewat tembang Lir Ilir. Banyak hal yang tersimpan dalam lagu tersebut, banyak maksud yang bisa didapat dari lagu tersebut, walaupun banyak orang telah mengartikannya dengan berbagai pandangan dan versi namun intinya adalah mengajak seseorang untuk berbuat baik sesuai dengan ajaran islam.
Versi kali ini mungkin masih banyak kekurangan dan kesalahan. Apabila ada kesalahan saya mohon ma'af pada kanjeng sunan karena keterbatasan ilmu pengetahuan, namun jika ada maksud yang benar semata-mata dari Allah Subhanahu Wata'ala.
Versi Kali ini saya kaitkan dengan Konteks Mencari Ilmu AGama dan Aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Versi Kali ini saya kaitkan dengan Konteks Mencari Ilmu AGama dan Aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Lir ilir, Lir Ilir : Lir dalam kamus jawa: arti kata Ilir dalam kamus jawa: yang dipilih untuk benih padi. Artinya benih padi yang pilihan untuk dijadikan bibit unggul. Sebagai generasi muda kita merupakan bibit-bibit unggul yang dipersiapkan untuk meneruskan perjuangan para ulama'. Sadar atau tidak sadar, kita telah menjadi generasi berikutnya. Jika kita benar-benar saat dititahkan oleh Allah dan kita kecripatan atau terpercik nur Muhammad pasti kita akan mau dan mampu menampung ilmu agama walaupun sebegitu banyaknya. Mari persiapkan diri untuk menjadi penerus ulama'.!
Tandure wus sumilir, Sumilir : Tertiup angin dengan perlahan-lahan, Artinya sudah banyak sekali generasi muda yang sudah mulai belajar dan belajar untuk memperoleh ilmu agama dan ilmu yang lain. saking banyaknya ilmu yang harus dipelajari mulai dari ilmu alat, ilmu bahasa arab, ilmu fiqih, tafsir, hadits dan lain-lain yang musti harus dipelajari. Orang tua pun tidak tertutup kemungkinan untuk belajar. Tidak ada kata terlambat dalam mempelajari ilmunya Allah.
Tak ijo royo-royo : Kelihatan Hijau: Terlihat subur, terlihat indah saat para generasi muda mau dan meluangkan waktunya untuk selalu belajar, melihat fenomena ini rasanya hati ini tentram, sejuk sebab sudah ada generasi penerus yang mempersiapkan diri untuk menjadi para ulama'. Bisa pula diartikan siapa saja orang yang mau belajar ilmu agama juga menjadi bagian dari tak ijo royo-royo.
Tak sengguh temanten anyar : Dikira pengantin baru, mari kita perhatikan pengantin baru, langkahnya luwes, penuh dengan kehati-hatian, penuh dengan semangat, yang ada hanyalah senang dan senang. Semangat ini yang akan ditunjukkkan bagi siapa saja saat mencari ilmu, walaupun ada halangannya tapi tidak terasa, tetap semangat dalam setiap langkahnya, dengan semangat itulah baik tua maupun muda terus dan terus mencari ilmu.
Cah Angon, Cah Angon : Anak penggembala kambing, kalau kita beternak kambing, tentunya yang kita awasi adalah kambingnya, jangan sampai makan rumput tetangga, jangan sampai pergi jauh-jauh, dan jangan sampai saling beradu. Maka dalam kaitannya dengan kehidupan kita, sebenarnya apa yang kita awasi, tentunya perilaku kita, akhlaqul Karimah, Hati ini dalam hubungannya dengan Allah Subhanahu Wata'ala maupun hubungannya dengan sesama. Kita senantiasa saling toleransi antar siapapun, kita fokuskan dalam mencari ilmu yang mampu mengatur kehidupan ini dengan baik dan lebih mudah. keyakinan atas ilmu yang bermanfaat akan memicu sesorang untuk terus berjuang dan bersemangat. Mari kita perhatikan lirik berikutnya.
Penekno Blimbing Kuwi: Panjatkan Pohon Belimbing. Artinya Para ulama' juga berpesan agar kita mau meraih buah blimbing, artinya kita mau menjalankan rukun iman. Buah belimbing ketika dipotong maka terlihat seperti bintang disitu tersirat makna bahwa kita harus meraih buahnya rukun islam. Rukun Islam yang pertamaadalah Membaca Syahadat, Dengan membaca sahadat maka segala amal ibadahnya baru diterima oleh Allah tanpa syahadat, tanpa mengesakan Allah, maka kita tidak mungkin diterima Allah, itu buah yang pertama. Yang kedua Mengerjakan Sholat, Sholat merupakan perintah langsung dari ALLAH Subhanahu Wata'ala, dengan mendirikan sholat maka kita bisa tercegah dari perbuatan keji dan mungkar. Manfaat seseorang mengerjakan sholat akan menjadi motivasi tersendiri bagi yang mengerjakannya. Selanjutnya yang ketiga Adalah PUASA, jika kita mau diterima ALlah ya wajib berpuasa. Pada zaman kenabian terdahulu pun sudah ada perintah puasa, bahkan dengan berpuasa, ketaqwaan kita akan bertambah dan itulah buahnya puasa. Keempat Adalah Zakat. zakat merupakan gandengan disetiap ayat dalam Al-Qur'an, diantaranya dengan terjemahan sebagai berikut: Dirikanlah Sholat dan Tunaikanlah Zakat. Ini menandakan bahwa Sholat tidak zakat tertolak, zakat tapi tak mau sholat juga tertolak. maka keduanya harus senantiasa berjalan beriringan tanpa meninggalkan salahsatunya. Kelima : Haji jika mampu, artinya mampu tenaganya mampu secara materiil dan secara spiritual.
Lunyu-lunyu penekno: Bisa terpeleset tapi tetap memanjat. Memang untuk melakukan rukun islam itu harus hati-hati, penuh dengan rintangan dan tantangan, walaupun begitu jangan mudah menyerah, takut jatuh akhirnya malah tidak melakukan apa apa. Hal ini mampu memerikan motivasi saat orang mau masuk islam. Tidak perlu taku dan tidak perlu ragu. Maka akan dituntun oleh para ulama'. Jo watir. Don'T Worry
Kanggo mbasuh Dodotiro: Untuk Mencuci pakaian. Kita hidup penuh dengan liku-liku dan perjalan yang begitu panjang, tentunya manusia terkadang melakukan kesalahan dan kekhilfan, namun asal mau bertaubat maka Allah pasti mengampuninya. Maka dengan rukun iman pastinya kita berangsur-angsur akan menjadi lebih baik dan lebih mulia disisi Allah karena ketaqwaan kita kepada-Nya.
Dodotiro Dodotiro : Pakaianmu, pakaianmu. Maka dosa-dosa yang kita miliki, hati yang sudah ternoda, Pakaian-pakaian taqwa yang mulai kotor.
Kumitir Bedah ing pinggir: Sobek dibagian pinggir: Banyak kesalahan yang terlupakan, terpinggirkan, kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja, Kekhilafan demi kekhilafan telah dilakukan. Kehidupan yang ternoda, penuh dosa dan kesalahan baik salah dengan Allah maupun kesalahan hubungan kita dengan manusia, dengan lingkungan kita.
Dodotiro Dodotiro : Pakaianmu, pakaianmu. Maka dosa-dosa yang kita miliki, hati yang sudah ternoda, Pakaian-pakaian taqwa yang mulai kotor.
Kumitir Bedah ing pinggir: Sobek dibagian pinggir: Banyak kesalahan yang terlupakan, terpinggirkan, kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja, Kekhilafan demi kekhilafan telah dilakukan. Kehidupan yang ternoda, penuh dosa dan kesalahan baik salah dengan Allah maupun kesalahan hubungan kita dengan manusia, dengan lingkungan kita.
Dondomono, Jlumatono : jarumlah, Jahitlah, Maka Jahitlah, perbaiki hubungan dengan orang lain, perbaiki hubungan dengan Allah, niscaya kita akan hidup lebih mulia dan lebih tentram. Tanpa henti dan tanpa mengenal lelah dengan telaten kita berusaha memperbaiki kesalahan masa lalu, isi kehidupan kita dimasa depan dengan sesuatu hal yang baik dan lebih bermanfaat. Jalin silaturahmi, jalin kasih sayang dan rasa persaudaraan yang tinggi, saling menolong dan saling membantu agar kehidupan ini terasa lebih indah.
Kanggo Sebo Mengko sore: Untuk Persiapan menghadap nanti sore, artinya dengan memperbaiki kesalahan yang telah lalu artinya kita juga telah siap untuk dipanggil menghadap Yang Maha Kuasa yaitu Allah subhanahu Wata'ala. Saat kehidupan ini telah berakhir, saat dunia ini sudah tidak beredar, apalagi yang kita harapkan kecuali segala amal ibadah kita kepada ALLAH Subhanahu Wata'ala.
Mumpung Padhang Rembulane: Mumpung masih terang rembulannya, Mumpung masih banyak para ulama' yang siap membimbing kita, mumpung masih banyak para guru yang siap menuntun kita untuk lebih mengenal Agama, Mengenal Allah dan Rosulnya, lebih mengenal Al-Qur'an dan Hadits. Mereka para ulama' yang nantinya akan memberikan cahaya bagi kita semua yang mau dan bersedia untuk menjadi manusia yang taat dan selamat.
Mumpung Jembar Kalangane: Mumpung masih luas tempatnya. Artinya, mumpung masih ada kesempatan, mumpung masih banyak majlis ta'lim yang siap menampung kita, salah satunya ada di desa Tawangrejo Yaitu Daleme KH. Ahsin Ilyas, lihat aktifitasnya pada bulan suci Romadlon
Yo surako surak Iyo: bersorak, iya, Artinya mari dengan antusias dengan penuh semangat kita nyatakan dan kita lakukan, tidak hanya berbicara, tidak hanya berencana tapi mari kita lakukan bersama-sama. kita belajar agama, kita fahami dan kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari, insyaAllah. Katakan okey...!
Yo surako surak Iyo: bersorak, iya, Artinya mari dengan antusias dengan penuh semangat kita nyatakan dan kita lakukan, tidak hanya berbicara, tidak hanya berencana tapi mari kita lakukan bersama-sama. kita belajar agama, kita fahami dan kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari, insyaAllah. Katakan okey...!