Peringatan Nuzulul Qur’an 1434 H
Peringatan Nuzulul Qur’an telah dilaksanakan di Masjid Jami’ At-Taqwadesa Tawangrejo, mengingat betapa pentingnya bagi umat islam mengetahui dan memahami tentang makna dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya maka umat islam khususnya desa tawangrejo selalu mengadakan peringatan hari besar Islam itu, agar manusia bisa mengambil hikmah-hikmah dari kegiatan tersebut. Bentuk kegiatannya adalah pengajian umum dengan serangkaian acara yang tersusun rapi walupun sederhana. Rangkaian acaranya mulai dari pembukaan yang dipimpin oleh pembawa acara Jumhan Habibi yang kemudian diikuti pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dilantunkan oleh Abdullah Akhid, S.Pd.I kemudian dilanjutkan tahlil Qoshor yang dipimpin oleh KH. Syamsul Arifin dan disambung dengan mauidloh Hasanah oleh Drs. Abdul Hamid dan ditutup dengan do’a oleh KH. Ahsin Ilyas.
Acara Rutin tahunan tersebut dimulai pukul 20.30 WIB sampai dengan pukul 21.30 WIB seluruh rangkaian acara selesai. Dengan dihadiri kurang lebih 150 orang dari berbagai kalangan dan usia yang berbondong-bondong datang di masjid demi mendapatkan sebuah ilmu dan pencerahan. Mengenai kelengkapan sound system dapat diatasi dengan menggunakan pengeras inventaris masjid. Dan masalah konsumsi tentunya mengandalkan kerjasama dengan masyarakat desa tawangrejo agar membawa jajan secukupnya yang nantinya akan terkumpul kemudian dibagi sesuai dengan jumlah jamaah yang hadir dalam mengikuti kegiatan Romadlonan. Setelah acara selesai sebungkus jajan dibagikan.
Berikut ringkasan materi yang berhasil saya tangkap oleh Drs. Abdul Hamid
Setiap umat terdahulu memiliki kitab suci sendiri sendiri, Budha dengan kitab tripitakanya yang berisi dengan pedoman-pedoman kehidupan dan diajarkan oleh para pendita. Kristen dengan kitab injilnya yang sekarang sudah mengalami perubahan dan kitab injil terbagi menjadi dua yaitu perjanjian lama dan perjanjian baru dan masih ada yang lain. Dan umat islam memiliki kitab suci yang berupa Al-Qur’an. Mengapa dikatakan kitab suci, sebab tidak pernah mengalami perubahan sama sekali. Tujuan kitab suci Al-Qur’an ini sebagi petunjuk bagi umat islam agar bisa mengatur kehidupan dunia sampai akherat.
Al-Qur’an sebagai kitab suci karena tiga hal
- Pertama : Isi dan redaksi, lafalnya langsung dari Allah Subhanahu Wata’ala saat Nabi Muhammad berkholwah atau nyepi di gua hira’ kemudian didatangi oleh malaikat Jibril sebagai pembawa wahyu dari Allah Subhanahu Wata’ala. Untuk surah yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad Shollalahu ‘Alaihi Wasallam adalah Surah Al-Alaq ayat 1 sampai 5. Turun dibumi pada tanggal 17 Ramadlan sehingga ditetapkannya 17 Ramadlan sebagi hari Nuzulul Qur’an atau hari turunnya Al-Qur’an. Didalam Al-Qur’an mengajarkan Nabi Muhammad untuk berdakwah dengan KELEMBUTAN HATI bukan KEKERASAN. Walaupun saat berdakwah Nabi Muhammad dilempari dengan batu dan terkena badanya hingga berdarah saat berdakwah di kota Thaif, beliau kemudian ditawari oleh malaikat jibril, jika mau peduduk yang melempari beliau, akan dihancurkan malaikat jibril, namun beliau Nabi Muhammad Sholallahu ‘Alaihi Wasallam tidak suka kekerasan, kakek hasan dan husain ini selalu berdakwah dengan KELEMBUTAN HATI. Hal inilah cara yang santun, cara islam yang sebenarnya mengikuti uswatun Hasanah yang dicontohkan oleh Mertua sayyidina Ali Karomallohu Wajhah. Dan wal hasil banyak sekali penduduk thaif yang masuk Islam. Mengapa mukjizatnya berupa Al-Qur’an. Mari kita perhatikan dulu Nabi Musa Alaihi Salam diberikan mukjizat tongkat yang bisa menjadi Ular yang memakan ular ular hasil sihir dari orang orang kafir. Kemudian Nabi Isa Alaihi Salam diberikan mukjizat mampu menyembuhkan segala penyakit dan bahkan bisa menghidupkan orang yang meninggal dunia atas izin Allah. Nabi Dawud Alaihi salam juga diberi mukjizat berupa kemerduan suaranya saat berlantun lagu, air pun akan berhenti dan semut yang bergerakpun juga akan berhenti karena mendengar kemerduan suara Nabi Dawud Alaihi Salam. Dan Nabi Muhammad Sholallahu ‘Alaihi Wasallam mendapat mukjizat berupa Al-Qur’an dengan sastra yang sangat luar biasa sehingga mengalahkan satra-sastra penyair kafir quraisy terkenal makkah.
- Kedua : Isi Al-Qur’an sesuai fitrah manusia, misalnya pada saat puasa di bulan suci Ramadlon tidak boleh melakukan hubungan intim pada siang hari, namun untuk malam hari diperbolehkan. Misalnya lagi Allah memerintahkan untuk sholat, namun mengenai tata caranya diserahkan Nabi Muhammad. Jika tidak bisa berdiri maka sholat bisa dilakukan dengan duduk, jika tidak bisa sholat dengan duduk maka bisa dengan berbaring. Ini menandakan bahwa Al-Qur,an meang digunakan untuk servis manusia. Coba kita analogikan misal buku panduan servis Yamaha tidak bisa digunakan untuk servis mesin Honda, begitu juga sebaliknya, sebab buku panduan itu sudah dibuat oleh sang ahlinya dan diperuntukkan khusus untuk produknya. Oleh karena itu marilah kita senantiasa membaca Al-Qur’an sebagai petunjuk kehidupan kita sehari-hari.
- Ketiga : Isi Al-Qur’an tidak saling bertentangan. Tidak ada ayat satu mengharamkan sesuatu sedangkan pada ayat lain menghalalkannya. Semuanya konsisten. Tidak pernah mengalami perubahan. Lantas Sikap Kita Sebagai Umat Islam adalah menjadikan Al-Qur’an menjadi Imam kita bukan Al-Qur’an menjadi makmum kita dengan merubah bahkan menghancurkan Al-Qur’an.
Ada 3 golongan Manusia yang akan dipaparkan, anda tinggal memilihnya.
- Banyak berbuat maksiat dan kebaikannya sedikit ini artinya mendzolimi diri sendiri.
- Ada yang sregep ibadah dan juga sregep maksiat, golongan orang kedua ini juga susah masuk syurga
- Memperbanyak kebaikan dan jika bersalah maka harus segera bertaubat dengan taubatan Nasukha
Itu tadi 3 golongan yang memang memiliki konsekuensi masing-masing, maka saya sarankan pilihlah golongan yang nomor tiga. insyaAllah akan diampuni oleh Allah dan kelak mendapat syafaatnya di hari kiamat nanti. Amiin.
Dokumentasi Kegiatan Nuzulul Qur'an desa Tawangrejo - Winong - Pati 1434 H, 25 Juli 2013.
Sing Nekani Nganti tekan Ambal ngarep ambal Ngguri
Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an. Pak Akhid
Pembawa Acara Jumhan Habibi
Masjid At-Taqwa Bagian Selatan Pojok
Masjid Bagian Selatan Pojok barat
Masjid Bagian Selatan Pojok Barat
Masjid Pojok Selatan Timur
Tahlil dipimpin Oleh KH. Syamsul Arifin
Bungkusi Jajan hasil ngumpulin dari Masyarakat Tawangrejo, makasih semoga Berkah
Umbruk-umbruk jajane, Monggo kalih disambi....!
Itung disik lho, ojo dimaemi ae, tapi santai turah-turah iki... wis go...!
Mauidloh Hasanah Oleh Kyai Drs. Abdul Hamid
Doa dipimpin Oleh KH. Ahsin Ilyas