Agama tanpa tiang maka berdirinya tidak begitu kokoh. AGama bisa hancur jika tidak didasari dengan 5 perkara ini. Hidup menjadi lebih berarti, agama berjalan dengan semestinya. Semuanya akan menjadi beres jika kita bisa memenuhi lima perkara yang membuat agama kita kokoh. Maka kelima-limanya harus kita jalani. Jika kurang mengerti mengenai penjelasannya akan kami uraikan jika anda membutuhkan penjelasan secara detail. Anda akan faham atas apa yang anda pelajari dan nantinya akan menjadi pegangan hidup dalam mengarungi kehidupan di dunia yang fana ini. Keselamatan akan menanti anda. dan keberkahan hidup akan kita raih.
Tiang Agama Itu ada 5
- Ma'rifatul Ma'bud (Ngaweruhi sing di sembah), termasuk ushuluddin, Ussuluddin di pecah. pertama uluhiyyah, itu urusan untuk melihat sifat-sifatnya allah, Wajib (20), Muhal (20) Wenang (1), Nabawiyyyah urusan yang berhubungan dengan rosul dan kenabian, mengerti sifat wajib (4), Muhal (4), Wenang (9). Jika ditotal 41+9 = 50 (dinamakan Aqoid Seket). Samiyat berhubungan dengan cabang-cabangnya (perkara yang didengar dari AL-Qur'an). Syu'abul Iman ada 40 iman syurga, neraka, iman hisab, iman yang membuat sulit di hari akherat, iman hari kiamat.
- AL Muhafadzoh alal hudud (Ngerekso ing atase batas-batas). Orang harus tahu batas-batas hidup yang sudah ada dalam al-Qur'an dan Hadits. Berupa larangan-larangan. Jika melanggar imbasnya adalah siksa. misalnya minuman keras, pencurian. Semua itu imbasnya tidak hanya yang melakukan tapi yang dicuri juga kena imbas kerugian.
- Al Wafa bil Uhud memenuhi janji-janji, baik janji sesama manusia maupun pada Allah. Atas janji kita wajib untuk memenuhinya. Misalnya tentang pergaulan, atau bisa dikatakan muamalah. Misal hutang-piutang. Innal ahda kana masula (janji-janji akan dimintai pertanggungjawaban). Janji pada Allah setiap kali sholat. Misal saat sholat, hanya kepada Engkau saya menyembah, hanya pada Engkau saya mohon pertolongan. (iyyaka na'budu waiyya kanasta'iin).
- Al Qonaah Bil Maujud. Semua pemberian Allah tidak sama, rizki dan sebagainya. Kita harus menerima apa adanya dari Allah Subhanahu Wata'ala. Apalagi jika rumah tangga, jika didasari dengan qonaah bil Maujud maka akan menjadi keluarga sakinah mawaddah, warohmah.
- Ar Ridlo Bil Ma'khud. Ridlo barang sing orang ono, misale rizki, nyowo, dan lain sebagainya. Karena semuanya ditakdirkan oleh Allah. Insha Allah dunia akherat selamat. Menerima akan kehilangan misalnya. Lihat Puisi berikut. HIKMAH 5 MARET
Demikian yang bisa saya uraikan semoga bermanfaat. AMin.
Jum'at, 17 Juni 2016 (12 Romadlon 1437 H) oleh KH. Ahsin Ilyas