AMALKAN ILMU TERLEBIH DAHULU, BARU BERTUTUR

Diposkan oleh On 3:46 PM

Amalkan lmu terlebih dahulu sebelum bertutur, inilah judul yang tepat, dan bisa menjadi ilmu yang manfaat.

Sufyan Ats-Tsauri pernah berkata : "Jika engkau menjadi ilmuwan, janganlah suka menonjolkan diri".

Lebih lanjut beliau berkata : "Aku malu kepada اَللّهُ ﷻ, jika diriku mengajak orang lain berbuat baik, sementara diriku menjauhuinya. Akupun malu kepada اَللّهُ ﷻ jika aku mengajak menjauhi kejelekan, sedangkan diriku mendekatinya. Aku tidak mau menjadi pengajak, semetara diriku tidak pernah diajak. Aku tidak mau meminta orang lain mengamalkan ilmuku, sedangkan aku menyia- nyiakannya".

Beliau juga berkata : "Seorang alim akan benar-benar menjadi dokter agama, jika ilmunya tidak digunakan untuk kepentingan dunia. Jika seorang alim menggunakan ilmu agamanya untuk kesenangan dunia, dia adalah dokter yang sedang menghimpun berbagai penyakit dalam tubuhnya. Lantas, jika seorang dokter seluruh tubuhnya terserang penyakit, bagaimana dokter itu akan dapat mengobati orang lain?".

Jadi, selama Anda yakin tidak dapat mengamalkan apa yang Anda sampaikan, alangkah baiknya Anda tidak menyampaikannya kepada orang lain. Sebab perbuatan semacam itu akan menjadi bumerang bagi Anda kelak di kemudian hari. Amalkan terlebih dahulu apa yang akan Anda sampaikan, lalu baru bertutur.

والله اعلم بالصواب

Jantaro, Kamis, 04 Januari 2024, 22 Jumadil Akhir 1445 H

Dari ulasan YI ASFIHAN diatas bahwa kita bisa menjabarkannya sebagai berikut:

Amalkan Ilmu Terlebih Dahulu Sebelum Bertutur: Kunci Kebijaksanaan dalam Berbicara

Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi merupakan suatu hal yang tak terhindarkan. Berbicara adalah cara utama manusia untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan ide-ide. Namun, seringkali kita melupakan pentingnya meresapi dan mengamalkan ilmu sebelum membuka mulut untuk berbicara. Amalan ini bukan hanya menciptakan percakapan yang lebih bermakna, tetapi juga mencerminkan kebijaksanaan dalam menyampaikan kata-kata. Mari kita telusuri mengapa amalan ini penting dan bagaimana kita dapat mengintegrasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

1. Menjaga Kesopanan dan Etika

Mengamalkan ilmu sebelum berbicara adalah langkah awal untuk menjaga kesopanan dan etika dalam komunikasi. Ilmu di sini bukan hanya berarti pengetahuan akademis, tetapi juga pemahaman tentang konteks, budaya, dan nilai-nilai yang ada. Dengan memahami situasi dengan baik, kita dapat menghindari perkataan yang mungkin menyakiti perasaan orang lain atau tidak sesuai dengan norma sosial.

2. Menghindari Kesalahpahaman

Ilmu tentang topik yang dibicarakan membantu kita menghindari kesalahpahaman. Sebelum berbicara, penting untuk memahami dengan baik apa yang ingin kita sampaikan dan bagaimana pendengar kemungkinan besar akan memahaminya. Kesalahpahaman sering kali muncul ketika kita tidak cukup memahami konteks atau tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang subjek yang dibicarakan.

3. Meningkatkan Kredibilitas

Mengamalkan ilmu sebelum berbicara juga meningkatkan kredibilitas kita. Orang cenderung lebih mempercayai dan menghargai pendapat seseorang yang terlihat memiliki pengetahuan mendalam tentang topik yang dibicarakan. Kepercayaan seperti ini membangun dasar yang kuat untuk komunikasi yang efektif dan bermakna.

4. Membangun Hubungan yang Positif

Ilmu dan kebijaksanaan dalam berbicara adalah kunci untuk membangun hubungan yang positif. Dengan menghindari perkataan yang tidak bijaksana atau tanpa dasar pengetahuan, kita dapat memastikan bahwa interaksi kita dengan orang lain bersifat konstruktif dan membangun. Hal ini membantu menciptakan lingkungan sosial yang mendukung dan memperkuat hubungan antarindividu.

5. Menginspirasi dan Mendorong Pertumbuhan Pribadi

Berdasarkan ilmu yang mendalam, kita dapat berbicara dengan otoritas dan menginspirasi orang lain. Saat kita berbicara dengan pengetahuan yang kuat, orang lain cenderung melihat kita sebagai sumber inspirasi dan panutan. Selain itu, proses menggali ilmu sebelum berbicara juga merupakan bentuk pengembangan diri yang terus-menerus.

Penutup: Menjadikan Ilmu sebagai Fondasi Komunikasi

Amalkan ilmu terlebih dahulu sebelum bertutur adalah prinsip yang bisa membimbing kita menuju kebijaksanaan dalam berbicara. Ilmu bukan hanya sekadar pengetahuan faktual, melainkan pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri, orang lain, dan dunia sekitar. Dengan menjadikan ilmu sebagai fondasi komunikasi, kita dapat menciptakan interaksi yang bermakna, penuh rasa hormat, dan mendukung perkembangan positif bagi diri dan orang lain.

Ayat Kita Hari Ini


مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ


Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.


Surat An Nahl Ayat 97


Jtrowdrjks

Sabtu 14 sep 2024

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »